Jumat, 28 November 2014

STUDIO part 1

Sedikit curhat dan bercerita tentang suka duka studio. Sebelumnya mau mendeskripsikan dulu sedikit tentang studio buat yang belum tau studio itu apa. Studio buat anak planologi itu salah satu mata kuliah yang hukumnya fardu ain buat diambil, itu sebenernya cuma nama kerennya aja atau bisa dibilang nama panggung kalau nama aslinya di kampusku matkul perencanaan wilayah. Studio itu ada tahapannya dari studio 1 sampek yang terakhir studio 6 yang membedakan antara studio 1 - 6 itu cakupan wilayahnya, jadi semakin tinggi studio nya semakin luas wilayahnya mulai dari lingkup kelurahan sampek wilayah kabupaten. Jadi di studio ini prakteknya anak planologi jadi ini itu simulasi kita kalau ntar beneran jadi planner soalnya di studio ini kita bikin rencana gitu dari kawasan atau wilayah yang sudah di tentukan. Okee udah segini aja deskripsi tentang studio itu apa. (NB: Ingin info lebih lanjut coba tanya sama anak planologi disekitar anda)

Okee langsung aja aku mau cerita tentang suka duka studio menurut pengalaman saya. Sedikit intermezo alasan saya ingin memposting ini soalnya semester ini adalah semester dimana saya dan teman-teman seangkatan saya mengerjakan the last studio and finally huftt. Oke kembali ke suka duka studio. Mungkin ingin bercerita duka dari studio:
  1. Sering terjadi konflik. Konflik itu selalu terjadi di awal studio sampai studio yang terakhir rasanya lelah sekali kalau mengingat konlik-konflik ini. NB: Saran buat mata kuliah pilihan manajemen konflik sebaiknya ditawarkan di semester awal sebelum mata kuliah studio muncul *saran
  2. Mulai terbentuk kelompok sepermainan. Nggak bisa di sangkal atau dipungkiri kelompok studio yang kebentuk secara tidak langsung akan membentuk teman sepermainan. Sedih rasanya dulu waktu jaman maba kita keluar bisa sampai ber 15 malah bisa sampai 20 an bareng dan setelah muncul yang namanya studio huftt sering-sering keluarnya ya sama anak2 kelompok studio sendiri. But kita perisai ada cara untuk sedikit mengatasi permasalahan ini yaitu kuper (NB: Ingin info lebih lanjut tentang kuper itu apa coba tanya sama anak perisai disekitar anda)
  3. Begadang. Haahh hal yang aku benci sebenernya adalah begadang karena tugas, dan studio adalah tugas yang selalu membuat kita begadang. bahkan kalau udah deadline pengumpulan atau preview studio bisa-bisa kita nggak tidur seharian haaahhh.
  4. Boros. Ya kalau udah studio dampak langsung yang akan dirasakan adalah kesakitan dan penderitaan dari dompet kita, Karena STUDIO sama dengan UANG. Kalau kalian tahu seberapa tebal hasil cetakan studio, hadeeehh setebal kamus inggris indonesia yang langsung di import dari luar yang selalu direkomendasi sama guru-guru bhs, inggris kalian pas jaman SMP/SMA. Bayangin aja ya halamannya itu bisa sampek 200-300 halaman apalagi studio 3 dan 4 beehhh ada yang namanya bab pengendalian pemanfaatan ruang dimana didalam bab itu akan diselipkan namanya tabel terpanjang yang pernah aku tau tabel ITBX (maaf kalau sedikit alay). Sedikit shock waktu itu ternyata tabel ini jumlah halaman yang dihasilkan adalah 400 hlm (mungkin ini hanya terjadi sama kelompok ku saja, nggak tau kelompok lain yang pasti minimal 100 hlm lah). Dan disini bisa disimpulkan setiap 1 lembar kertas berapa uang yg keluar dan 1 hasil kerjaan studio berapa total uang yang akan di keluarkann hahhh. dan ini belum ditung pas kita asistensi yang dosennya mau asist kalau dalam bentuk hard (Ini itu bener-bener sakitnya tuh di dompet). Oh iya jarak lokasi studio juga menentukan berapa uang yang akan dikeluarkan semakin jauh lokasi studio kita semakin besar uang yang akan dikeluarkan (teori keuangan studio).
Udah ya ngomongin masalah duka itu udah top 4 duka studio. Sekarang ngomongin suka dari studio :D
  1. Jalan-jalan. Kalau udah studio pasti kita ngelakuin yang namanya survey dan ini nggak akan cukup sekali selesai. Survey itu udah pekerjaan anak-anak planologi, belum anak planologi kalau nggak pernah yang namanya survey. Yang menyenangkan dari survey adalah kalau udah survey di luar kota. Apalagi lokasi studionya daerah-daerah terpencil gitu wooowww tantangannya dah. Salah satu yang cukup mengesankan adalah waktu studionya matkul perencaanaan pesisir, kita mendapatkan lokasi yang sudah ditentukan dosen di sebuah pulau di ujung pulau madura dimana kita harus mengarungi laut selama 5 menit dari pelabuhan kalianget, sebuah pulau kecil yaitu Pulau Poteran. Lumayan banyaklah pengalaman yang tidak terlupakan waktu survey disana, mulai dari jalan yang hanya cukup 1 mobil ukuran avanza/xenia, jalan banyak yg cuma batu-batu, orang-orang yang nggak bisa bahasa lain kecuali madura, makan ikan bakar fresh from laut, nginep di teras rumah pak lupa namanya yang pada saat itu namanya sangat fenomenal di kalangan arek perisai (tapi maaf unuk saat ini aku bener-bener lupa namanya, ntar kalau aku inget aku edit lagi dah postingan ini karena sebenernya bapak itu cukup berjasa dalam penyelesaian tugas ini) dan pengalaman menarik lainnya.
  2. Quality time sama anak2. Ini lumayan tak rasain pas lagi survey khususnya diluar kota yang butuh waktu beberapa jam untuk menuju lokasi survey, jadi ngapain lagi kalau nggak ngobrol atau guyon-guyon sama anak-anak di mobil. Ya kalau tidur  terus pas dijalan sih yan beda lagi ceritanya, tapi kalau aku pribadi aku ngerasannya ada quality time sama anak2 :D
  3. Bikin Peta. Bikin peta itu lumayan menyenangkan daripada buat narasi apalagi hasil peta yang udah dibuffer atau diolah terus menghasilkan gradasi warna yang menarik itu rasanya peta kita itu peta paling cantik dari pada peta lainnya. (Terus patah hati waktu lihat peta kelompok lain lebih cantik)
  4. Bikin Cover. Nggak tau kenapa minat untuk membuat cover studio itu lebih besar daripada kalau udah mau ngerjain fakta, analisa dan rencana. 
  5. Tercetaknya hasil kerjaan studio yang sudah dijilid rapi dengan cover menawan rasanya itu seperti melahirkan sesosok bayi mungil :D
Ya itu lah sedikit suka dan duka waktu ngerjain studio dari studio 1 sampek studio terakhir ini :D. Sebenernya masih banyak lagi suka duka yang nggak bisa disampaikan dengan kata-kata karena sudah tersimpan baik di memori (ngomong apa seh). Okee semangat buat adek-adek yang masih atau baru memulai buat yang namanya tugas studio semoga wilayah kalian lebih menantang ari wilayah studio kita. 

Sebenernya kita selesai studio itu merupakan titik awal pintu gerbang kita menghadappi studio-studio yang sebenarnya, dimana kita tidak boleh asal menganalisa hasil dari fakta lapangan yang kita dapat, ngasal membuat rencana seenak kita. Karena nantinya rencana yang kita buat dampaknya akan dirasakan masyarakat. Kita nggak mau kan dampak negatif yang dirasakan masyrakat dari hasil rencana kita? Kita harus bisa memberikan rencana terbaik kita untuk masyarakat sebab kita bisa belajar kuliah itu juga tidak lepas dari peran mereka, inget waktu awal kita maba tentang hakikat mahasiswa, tridharma perguruan tinggi dll kan?? Setidaknya membuat rencana untuk masyarakat dengan ikhlas adalah salah satu bentuk amal kita sebagai planner. Pasti ada balasannya kalau kita ngasih sesuatu dengan ikhlas apalagi memberikan sesuatu yang tujuannya berdampak baik buat orang lain,  (Nggak disangka aku bisa menuliskan kalimat seperti itu ahaha) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar